Sekitar 88% karyawan yang bekerja di industri blockchain yang lebih luas bekerja dari jarak jauh. Namun, hanya 3% yang menerima kompensasi dalam bentuk aset digital.
Menurut penelitian Pantera Capital, satu dari lima dari 1,600 responden pernah menerima pembayaran dalam kripto. Mayoritas lebih menyukai stablecoin seperti tether (USDT) atau USD Coin (USDC), hanya 13% yang memilih bitcoin (BTC).
Ada sekitar 21,300 pekerjaan di industri kripto. Sebagian besar karyawan kripto tinggal di Amerika Serikat (35%), Amerika Latin berada di peringkat kedua (29,7%), dan Eropa serta Timur Tengah berada di peringkat ketiga (23,5%). Asia-Pasifik berada di urutan terakhir dengan 11,6%.
Survei perusahaan melibatkan 1.046 responden dari 77 negara. Kebanyakan dari mereka bekerja di bidang teknik.
40,7% terlibat dalam keuangan terdesentralisasi (defi), 26,1% dalam keuangan terpusat (cefi), 15,2% dalam infrastruktur.
Selain itu, di antara perusahaan tempat responden bekerja, terdapat perusahaan rintisan yang masih dalam tahap seeding dan pihak tandingan C+.
Sumber: Pantera Capital
Patut dicatat bahwa 85% responden adalah laki-laki. 70% telah menjabat posisi mereka selama lebih dari tiga tahun. Selain itu, 87,8% responden bekerja dari jarak jauh.
Pada tahun 2023, gaji rata-rata di perusahaan kripto adalah $120,000, kata laporan itu. Tidak diketahui apakah kita berbicara tentang gaji bulanan atau tahunan.
Sumber: Pantera Capital
Kompensasi dalam kripto juga bergantung pada wilayah. Di Amerika Utara, pengembang blockchain memperoleh rata-rata $193.000 per tahun. Hal ini menunjukkan “perbedaan dramatis” dibandingkan dengan negara-negara lain di dunia. Misalnya, wilayah Amerika Latin menawarkan gaji sebesar $104,771.
Meski begitu, penghasilan pengembang web3 sedikit lebih banyak daripada rekan web2 mereka. Gaji rata-rata pekerja yang terakhir di Amerika Serikat adalah $166.100. Manajer puncak di industri kripto memperoleh antara $147,363 dan $335,400 tergantung pada perusahaannya.
Ikuti Kami di Google Berita
