Coinbase baru-baru ini mengunjungi Washington DC untuk mengadvokasi peraturan kripto yang lebih jelas, menyoroti seruan industri untuk tata kelola yang lebih transparan.
Sebelumnya, Coinbase dan beberapa pemangku kepentingan kripto membawa kampanye “Stand with Crypto” mereka ke Washington DC untuk mendapatkan dukungan bagi kerangka peraturan kripto yang lebih jelas.
Pada 27 September, sebuah delegasi yang dipimpin oleh CEO Coinbase Brian Armstrong dan sekitar 40 pendiri kripto di Amerika Serikat berkumpul di ibu kota.
Tujuan mereka adalah untuk mendesak anggota parlemen agar mendukung serangkaian peraturan baru yang dirancang khusus untuk pasar mata uang digital.
Sebelumnya, Komite Jasa Keuangan DPR dan Komite Pertanian DPR yang didominasi Partai Republik telah memberikan lampu hijau terhadap aturan tersebut. Persetujuan mereka, jika diaktualisasikan menjadi undang-undang, bertujuan untuk menyederhanakan proses kepatuhan bagi perusahaan kripto dengan mengurangi hambatan peraturan.
Armstrong berpendapat bahwa AS, seperti negara-negara G20 lainnya, harus menetapkan peraturan yang transparan untuk sektor kripto. Namun, perjalanan ini penuh tantangan.
Mereka yang skeptis percaya bahwa karena konflik anggaran yang sedang berlangsung di tingkat federal dan fokus Senat pada pemberantasan pencucian uang kripto, undang-undang yang diinginkan mungkin tidak mendapatkan perhatian yang diperlukan.
Reaksi terhadap kampanye ini beragam. Platform daring menjadi saksi polarisasi ini.
Di X (Twitter), pengguna memuji upaya proaktif Coinbase sebagai hal yang sangat penting untuk transformasi kebijakan.
Sementara itu, di Reddit, beberapa anggota berspekulasi bahwa sifat blockchain yang terdesentralisasi dan transparan mungkin tidak cocok dengan politisi yang terbiasa dengan operasi keuangan yang tidak jelas.
#StandWithCrypto Day sukses.
50+ pendiri dari 15 negara bagian utama mengunjungi DC—semuanya mendukung kebijakan pro-kripto.
Mengapa? Karena kripto membantu mereka menciptakan peluang ekonomi dalam bentuk ribuan lapangan kerja.
Dan Amerika menyukai pekerjaan. pic.twitter.com/yZDg4CTiG5
— Coinbase 🛡️📞 (@coinbase) 28 September 2023
Kampanye “Stand with Crypto” bukanlah satu-satunya inisiatif Coinbase. Bentrokan bursa baru-baru ini dengan Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) menjadi latar belakang kunjungan ke Washington ini.
Sebelumnya pada bulan Juni, SEC memulai proses hukum terhadap Coinbase, menuduh mereka melanggar peraturan sekuritas dengan mencatatkan aset yang tidak terdaftar.
Untuk menggalang dukungan, Coinbase juga merambah ke token non-fungible (NFT), menerbitkannya sebagai simbol advokasi mereka terhadap kebijakan ramah kripto.
Namun, komunitas kripto masih terpecah, beberapa mendukung langkah tersebut dengan mengakuisisi NFT dan yang lain mempertanyakan potensi pengaruhnya.
Ikuti Kami di Google Berita
