Pengadilan Jerman menolak banding atas hukuman berat yang diberikan kepada manajemen Cyberbunker karena menghosting pasar gelap web dalam di server mereka.
Pengadilan Federal Jerman sebagian besar menguatkan hukuman para terdakwa dalam apa yang disebut “pengadilan Cyberbunker” dalam putusan pada 12 September 2023. Hukuman terhadap delapan terdakwa antara 1 dan 5 tahun 9 bulan penjara belum dibatalkan.
Perkembangan tersebut menyusul laporan baru-baru ini bahwa banding diajukan setelah hukuman pada Desember 2021 karena mengelola perusahaan hosting web yang berlokasi di bekas bunker NATO.
Kasus ini disorot sebagai “landasan baru” hukum karena perusahaan hosting tersebut tidak terbukti terlibat dengan situs web ilegal yang dihostingnya, sehingga mengizinkan konten apa pun kecuali pornografi anak dan terorisme.
Kelompok ini didakwa mengaktifkan lebih dari 250,000 transaksi terlarang di pasar gelap web dalam yang didukung kripto meskipun hakim mengakui bahwa administrator perusahaan menyadari bahwa beberapa pelanggan mereka menghosting layanan ilegal tidak cukup untuk membuktikan niat membantu kegiatan kriminal.
Kasus ini serupa dengan kasus lain seperti Tornado Cash, yang menunjukkan bahwa orang-orang yang mengembangkan produk dan layanan yang dimaksudkan untuk meningkatkan privasi tanpa mempedulikan siapa yang menggunakannya semakin menjadi sasaran sistem hukum.
Kasing Tornado Tunai
Tornado Cash, sebuah perusahaan kripto terkemuka yang terkenal dengan komitmennya terhadap anonimitas pengguna, baru-baru ini menjadi sorotan karena alasan yang kontroversial.
Komitmen perusahaan terhadap anonimitas kripto membuatnya mendapat sorotan karena lanskap regulasi untuk mata uang kripto menjadi semakin ketat. Para pendiri perusahaan tersebut didakwa karena diduga membantu pencucian uang senilai lebih dari satu miliar dolar, dan sebagian besarnya terkait dengan Korea Utara.
Tuduhan tersebut menunjukkan bahwa pengembang Tornado Cash membantu peretas dan penjahat dunia maya lainnya dalam membersihkan mata uang kripto yang dicuri, yang mengakibatkan protes dari pihak berwenang dan meningkatkan perdebatan mengenai batas-batas anonimitas dan peraturan kripto.
Kasus penting ini menggarisbawahi kompleksitas dan tantangan yang dihadapi industri kripto saat menavigasi dikotomi privasi dan regulasi di era digital yang berkembang pesat.
Ikuti Kami di Google Berita