Aktor jahat telah membanjiri X, menyamar sebagai agen klaim kebangkrutan Celsius untuk menipu penggugat.
Pengguna Celsius menjadi sasaran potensi serangan email phishing karena persetujuan akhir pengadilan atas rencana restrukturisasi diperkirakan pada 2 Oktober.
Beberapa pengguna melaporkan di X bahwa mereka telah menerima email phishing yang berpura-pura berasal dari Stretto, Agen Klaim untuk proses kebangkrutan Celsius.
Email phishing yang berpura-pura dikirim oleh Stretto ke penggugat Celsius | Sumber: BleepingComputer
Salah satu email phishing yang dibagikan dengan BleepingComputer menawarkan kepada kreditor jendela keluar 7 hari untuk mengklaim kripto mereka dibekukan di Celsius. Rinciannya, surat tersebut dikirim dengan alamat no-reply@streto[.]com dan lulus pemeriksaan Sender Policy Framework (SPF).
Laporan tersebut juga mengatakan email tersebut menyertakan tautan yang mengarahkan korban ke situs web phishing klaim-stretto[.]com, terdaftar pada 19 September 2023.
Salinan palsu dari situs resmi Stretto memikat pengguna untuk memasukkan alamat email mereka dan terhubung ke WalletConnect untuk mendapatkan akses ke dompet kripto korban. Setelah korban menghubungkan dompetnya dengan situs web phishing, penipu dapat melihat data pribadi seperti alamat kripto, saldo, dan aktivitas. Mereka bahkan mengirimkan permintaan untuk melakukan transaksi dari dompet korban.
Skala skema phishing ini masih belum jelas karena penerima salah satu email tersebut mengatakan kepada media bahwa mereka tidak memiliki akun di Celsius.
Celsius berencana untuk meminta persetujuan pengadilan akhir atas rencana restrukturisasinya pada 2 Oktober 2023. Perusahaan tersebut akan mengembalikan sejumlah simpanan kripto kepada pelanggan ritel sebagai bagian dari rencananya. Aset bisnis yang tersisa akan diberikan kepada Fahrenheit Group, sekelompok investor yang dipimpin oleh pendiri TechCrunch Michael Arrington.
Celsius mengklaim memiliki 1.7 juta pengguna pada puncaknya dan mengelola aset senilai $11.7 miliar dalam bentuk kripto. Pada 13 Juni 2022, platform tersebut memutuskan untuk membekukan semua dana pelanggan, dengan alasan “kondisi pasar yang ekstrem.” Pergerakan tak terduga ini membuat harga Bitcoin (BTC) dan mata uang kripto lainnya terpuruk, menyebabkan efek riak di pasar.
Ikuti Kami di Google Berita
