Remitano, platform pertukaran mata uang kripto yang berbasis di Seychelles, mengalami transaksi mencurigakan pada 14 September.
Platform ini mengalami penarikan besar-besaran dalam keadaan yang mencurigakan, dengan kripto senilai lebih dari $2.7 juta dikuras dari dompetnya oleh satu akun. Tether telah membekukan satu alamat yang diduga digunakan penyerang, sehingga berpotensi menghemat $1,4 juta kripto pelanggan.
🚨PERINGATAN🚨Sistem berbasis ML kami telah terdeteksi
beberapa transaksi anomali dengan @remitano
pertukaran, mengakibatkan kerugian total sebesar $2,7 juta di 3
rantai.
kami menghubungi tim untuk menghentikan kerugian tambahan
dan memulai upaya untuk memulihkan dugaan dana yang dicuri#CyversAlert pic.twitter.com/lug03WzNh9
— 🚨 Peringatan Cyvers 🚨 (@CyversAlerts) 14 September 2023
Sekitar pukul 12:45 pada tanggal 14 September, dompet panas Remitano yang terkenal mulai mengirimkan dana ke alamat yang tidak memiliki riwayat sebelumnya. Tether (USDT) senilai sekitar $1,4 juta dan stablecoin USD Coin (USDC) senilai $208,000, serta 104,000 token Ankr (senilai $2,000 pada saat itu), dipindahkan ke alamat 0x74530e81E9f4715c720b6b237f682CD0e298B66C 1.
Perusahaan blockchain Cyvers telah memperingatkan industri kripto tentang transaksi mencurigakan. Remitano belum menjelaskan kejadian tersebut.
Peretas telah menjadi ancaman signifikan bagi industri kripto karena mereka terus mengembangkan taktik untuk mengeksploitasi kerentanan dan mencuri aset digital. Dengan meningkatnya kompleksitas serangan peretasan, perusahaan yang beroperasi di bidang kripto didesak untuk memodernisasi sistem keamanan siber mereka untuk melindungi diri dari aktivitas jahat ini.
Menurut Nikesh Arora, CEO Palo Alto Networks, peretas berkembang pesat sehingga memerlukan langkah-langkah keamanan yang ditingkatkan. Dalam sebuah wawancara dengan “Mad Money” CNBC, Arora menekankan pentingnya perusahaan untuk tetap berada di depan para peretas dengan menerapkan protokol keamanan siber yang kuat.
Salah satu tren yang mengkhawatirkan adalah munculnya penipuan kripto jenis baru yang melibatkan manipulasi Google Ads. Penipu membeli iklan untuk situs web kripto yang sah dan kemudian menggunakan injeksi URL untuk mengarahkan pengguna ke situs berbahaya setelah mereka mengeklik iklan tersebut. Taktik menipu ini menyoroti perlunya pengguna berhati-hati dan memverifikasi keaslian situs web sebelum berinteraksi dengan situs tersebut.
Ikuti Kami di Google Berita