Pemerintah baru Thailand menggunakan blockchain dan dompet kripto untuk menyalurkan bantuan tunai sebesar $280 kepada warganya.
Menurut sebuah laporan pada tanggal 7 September, pemerintahan baru Thailand, Pheu Thai, bersiap untuk memanfaatkan teknologi buku besar digital untuk memfasilitasi inisiatif stimulus ekonominya.
Meskipun rincian spesifiknya belum diungkapkan, telah dipastikan bahwa bantuan keuangan, sebesar 10,000 baht Thailand (sekitar $280), akan diatur melalui sistem blockchain, memastikan keamanan tinggi dan ketertelusuran penuh atas transaksi.
Pada tahap ini, apakah pemerintah akan menggunakan solusi blockchain yang sudah ada atau mengembangkan sistem khusus untuk inisiatif ini masih belum jelas.
Penerima manfaat skema ini akan menerima dompet digital, yang akan beroperasi selama enam bulan, sehingga mereka dapat melakukan pembelian di perusahaan lokal dalam radius empat kilometer dari tempat tinggal mereka yang terdaftar.
Langkah ini diharapkan dapat menjembatani kesenjangan aksesibilitas uang digital di kalangan masyarakat. Untuk memanfaatkan manfaat ini, penerima harus mengunduh aplikasi dompet nasional yang baru diluncurkan di ponsel cerdas mereka.
Inisiatif ini bukan sekedar pemenuhan janji pemilu namun juga merupakan langkah strategis untuk memperkuat perekonomian lokal dan mengekang akumulasi kekayaan di wilayah metropolitan, seperti yang disoroti dalam laporan tersebut.
Wakil Menteri Keuangan Julapun Amornvivat memperkirakan kebijakan tersebut akan memberikan suntikan dana sekitar 2 triliun baht (sekitar 56 miliar dolar AS) ke dalam perekonomian, sehingga berpotensi meningkatkan pertumbuhan PDB hingga minimal 5% pada tahun 2024.
Meskipun memiliki prospek yang menjanjikan, skema ini menuai kritik, terutama mengenai asal usul dana tersebut. Yang menambah kontroversi adalah pemerintahan koalisi saat ini, yang mengambil alih kekuasaan pada bulan Agustus, bukan pemenang pemilu baru-baru ini namun ditunjuk oleh Senat, yang mendapat dukungan militer dan mempunyai pengaruh signifikan di negara tersebut.
Perkembangan ini mengikuti keputusan kabinet Thailand untuk memperkenalkan insentif pajak bagi perusahaan yang menerbitkan token investasi, sebuah langkah yang diperkirakan akan menghasilkan sekitar $3,7 miliar selama dua tahun mendatang, seperti yang diumumkan oleh wakil juru bicara pemerintah Rachada Dhnadirek pada bulan Maret.
Ikuti Kami di Google Berita