Twitter telah mendapatkan lisensi pemancar mata uang dari Rhode Island, menandai langkah signifikan menuju potensi keterlibatan platform tersebut di sektor keuangan.
Pada 29 Agustus, Twitter memperoleh lisensi pemancar mata uang dari Rhode Island. Platform ini sekarang diberi wewenang untuk menangani mata uang fiat dan digital, yang menggarisbawahi pendekatan perusahaan terhadap kepatuhan dan regulasi.
Berita ini menyusul akuisisi lisensi serupa oleh Twitter di Michigan, Missouri, dan New Hampshire.
Lisensi pemancar mata uang Rhode Island diwajibkan secara hukum untuk setiap entitas yang melakukan transaksi keuangan atas nama pengguna. Ini mencakup penyimpanan, perdagangan, dan transfer aset, termasuk uang kertas tradisional dan mata uang digital seperti Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH).
Lisensi tersebut diberikan hanya satu hari setelah kemenangan hukum Twitter atas Komisi Sekuritas dan Bursa AS, yang menunjukkan kecepatan langkah perusahaan menuju arah baru ini.
Lisensi Twitter saat ini | Sumber: Sistem Perizinan dan Registri Multi-Negara Bagian Nasional
Elon Musk, pemilik Twitter, dilaporkan memiliki aspirasi yang lebih luas terhadap platform tersebut, dengan membayangkannya sebagai “aplikasi segalanya” dengan fungsi untuk berbagai transaksi keuangan. Meskipun belum ada pengumuman resmi mengenai layanan spesifik yang akan ditawarkan Twitter, perlu dicatat bahwa orang dalam menyarankan peluncuran awal akan fokus pada transaksi mata uang fiat.
Namun, sistem ini sedang dibangun untuk mendukung mata uang digital di masa depan. Hal ini konsisten dengan minat lama Musk terhadap mata uang kripto, sejak dukungannya terhadap Bitcoin dan Dogecoin (DOGE) pada tahun 2021.
Basis pengguna Twitter yang sudah ada, yang melebihi 400 juta, membuat lisensi ini berdampak besar. Dengan lisensi tersebut, Twitter memiliki kemampuan untuk memperluas layanan keuangan ke populasi yang signifikan, yang dapat mendorong adopsi mata uang kripto secara lebih luas.
Pemilihan waktunya sangatlah penting, mengingat perubahan sikap pemerintah di seluruh dunia terhadap mata uang digital. Sikap peraturan bervariasi. Beberapa negara mengadopsi mata uang kripto, sementara negara lain menerapkannya dengan hati-hati. Oleh karena itu, masuknya Twitter ke dalam bidang ini berpotensi mempengaruhi opini publik dan keputusan peraturan dalam skala global.
Sebelum perkembangan ini, Twitter telah mencoba-coba layanan keuangan melalui integrasi Non-Fungible Tokens (NFTs). Pengguna dapat menampilkan NFT sebagai gambar profil melalui model berlangganan Twitter Blue. Namun, perolehan lisensi pemancar mata uang menandai peralihan dari fokus hanya pada barang koleksi digital ke ekosistem keuangan yang lebih luas yang dapat mencakup berbagai kelas aset.
Ikuti Kami di Google Berita